Olahraga Aeromodelling merupakan olahraga Dirgantara
yang tumbuh bersama-sama dengan dunia penerbangan baik sipil maupun
militer. Di Indonesia pertama kali timbul di lingkungan TNI - AU melalui
Kepanduan Pramuka Dirgantara.
Kegiatan
pembuatan pesawat model ini dimulai sejak tahun 1946 bersamaan dengan
dirintisnya pembuatan pesawat layang pertama di Yogyakarta (
Aeromodeller dan Pandu Udara ) dan berkembang ke kota-kota besar,
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang dan Surakarta.
Untuk menampung peminat yang makin banyak maka AURI ( TNI AU )
memberikan wadah "BIRO AERO CLUB" yang dibina oleh Kapten G. Reuneker,
dan untuk pertama kalinya diadakan perlombaan pada tanggal 27 Januari
1952 di Pangkalan Udara Cililitan / Halim Perdanakusuma Jakarta yang
diikuti Club-Club Aeromodelling kota-kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan.
Pada 9 April 1953 Biro Aero Club membuka kursus Aeromodelling di Jakarta yang mendapat perhatian besar dari masyarakat. Menyusul perlombaan selanjutnya pada tanggal 17 Mei 1954, yang diikuti oleh Aero Club Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, Makasar, Ambon dan perlombaan ini dilaksanakan setiap tahun.
Juni 1954 untuk pertama kalinya diadakan perkemahan Pandu Udara di
Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang dihadiri oleh 80 Pandu Udara
dari seluruh Indonesia. Di dalam perkemahan ini dilaksanakan perlombaan
kedirgantaraan. Perlombaan ini merupakan percobaan jajak pendapat untuk
melihat animo masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk mendidik
pelatih-pelatih khusus hingga pada tahun 1955 telah tercatat 35.000
anggota Pandu Udara di seluruh Indonesia.
Kegiatan
Aero Club mulai nampak dengan berdirinya Aero Club di kota-kota besar
antara lain : Aviantara di Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta,
Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di
Surakarta, Malang Aero Club di Malang.
Perlombaan tahun 1957, bagi pemenang / juara perlombaan dipilih untuk dikirim ke Yugoslavia mengikuti pendidikan Terbang Layang.Tahun 1960 TNI AU bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ( P&K ) menyelenggarakan pendidikan Kursus Aeromodelling dan Peroketan (K.A.P) bertempat di Wing Pendidikan 04 Lanud Adi Sumarno. Pendidikan K.A.P ini diikuti oleh siswa-siswa daerah, baik anggota TNI, Sipil TNI, Guru maupun Pramuka. K.A.P berjalan sampai beberapa periode. Dari hasil pendidikan K.A.P tumbuh masukan-masukan / usul-usul daerah untuk menghimpun perkumpulan-perkumpulan / club-club Aeromodelling dalam satu organisasi.
Dari
masukan-masukan / usulan-usulan, Letnan Suhartono ( Kepala Kursus
Aeromodelling dan Peroketan ) memprakarsai untuk mengadakan pertemuan
membahas organisasi Aeromodelling.
Tahun 1962 di Hotel Merdeka Solo terlaksana diselenggarakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono.
Tahun 1962 di Hotel Merdeka Solo terlaksana diselenggarakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono.
Dari hasil rapat disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nama Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia disingkat FASI, yang kemudian nama FASI dijadikan nama dari induk seluruh cabang olahraga dirgantara di Indonesia. Sebagai pusat Organisasi adalah kota Solo di Skadik 011 Wing pendidikan 04, khususnya dalam mengembangkan olahraga dirgantara dikalangan Pramuka.
Pada tahun 1966 telah diadakan kerjasama antara kwartir nasional
Gerakan Pramuka dengan kepala staf TNI Angkatan Udara, dengan membentuk
satuan karya Dirgantara / Kompi-Kompi Pramuka Angkasa dengan
menyelenggarakan pendidikan diantaranya Aeromodelling. Dalam upacara
pembukaannya ditandai dengan demonstrasi Aeromodelling, Terbang Layang,
Terjun Payung, Pesawat Bermotor serta peluncuran Roket yang
diselenggarakan di Pulo Mas dengan Inspektur Upacara Bung Karno.
Untuk tinggal landas digunakan jalan By Pass sebagai landasan pesawat
terbang layang dengan pesawat penarik AUSTER dan di Senayan Jakarta.
Tanggal 10 s/d 20 November 1968 diselenggarakan Loka Karya Nasional
Pramuka dengan ANUDIRGA ( Andalan Nasionala Urusan Dirgantara ) Bapak
Kardono di Jakarta ( Halim Perdanakusuma ).
Olahraga Aeromodelling ini dilombakan baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Sejak tahun 1978 olahraga ini sebagai cabang yang dilombakan ekshibisi di PON ( Pekan Olahraga Nasional ) sampai PON XI 1981. Namun pada PON XII tahun 1989 cabang olahraga Aeromodelling tidak lagi diperlombakan / dipertandingkan. Kemudian pada tahun 2000 mulai lagi dilombakan dalam PON XV di Jawa Timur. Selain melaksanakan / mengikuti lomba Aeromodelling juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan PB FASI seperti Jambore Aero Sport, Safari FASI dan lainnya.
Sumber : http://www.aeromodelling.or.id/news-mainmenu-2/17-pengumuman-lomba/19-sejarah-aeromodelling-indonesia.html
No comments:
Post a Comment