Saturday, February 6, 2016

Efek Propeller pada Pesawat Aeromodelling (Left turning tendencies)

     Ketika pesawat aeromodelling dengan propeller di depan (seperti cessna 172, spitfire, pipper cub, dll) akan melakukan take-off ataupun terbang pada kecepatan rendah,  sering sekali diamati pesawat akan cenderung berbelok ke arah kiri. Hal tersebut selain diakibatkan oleh ketidaksimetrisan pesawat/control surface ternyata dapat juga diakibatkan karena efek dari putaran propeller. Berikut ini adalah penjelasan dari efek-efek diatas :

1. Prop Wash
     Prop wash adalah fenomena angin dari propeller yang berputar dari propeller akan terus bergerak berputar memutari fuselage (slipstream) dan pada akhirnya menabrak vertical stabilizer dari satu sisi seperti terlihat pada gambar sehingga mengakibatkan gerakan yaw pada pesawat.

http://www.free-online-private-pilot-ground-school.com/images/corkscrewing-slipstream.gif
http://www.free-online-private-pilot-ground-school.com/images/corkscrewing-slipstream.gif

2. Propeller Torque Factor
     Menurut hukum newton ketiga, setiap ada aksi terdapat gaya reaksi yang besarnya sama dan berlawanan arah, hal tersebut juga berlaku pada pesawat aeromodelling. Torsi yang memutar propeller searah jarum jam akan mengakibatkan reaksi berupa torsi yang memutar pesawat berlawanan arah jarum jam, yang membuat pesawat roll dan cenderung berbelok ke arah kiri.
http://users.skynet.be/sky92472/Ltt.htm

3. Gyroscopic Precession
     Putaran propeller juga mempengaruhi karakteristik gyroscopic dari pesawat. Karakteristik yang mengakibatkan kecenderungan pesawat untuk berbelok kekiri adalah gyriscopic precession, yaitu total gaya reaksi pada pesawat ketika gaya di berikan. Gaya reaksi terjadi pada sudut 90 derajat arah rotasi seperti pada gambar :
http://users.skynet.be/sky92472/Ltt.htm

4. Asymetrical Thrust (P-factor)
     Ketika pesawat dalam kondisi sudut serang yang tinggi, bagian propeller yang berputar di bagian kanan dan kiri akan memiliki sudut serang yang berbeda seperti terlihat pada gambar, sehingga terjadi perbedaan thrust pada propeller sebelah kanan dan sebelah kiri. Perbedaan tersebut disebut juga dengan P-factor yang mengakibatkan pesawat cenderung berbelok ke kiri.
http://users.skynet.be/sky92472/Ltt.htm
      Untuk mengantisipasi kecenderungan belok ke kiri tersebut, para aeromodeller seringkali membelokkan arah dudukan motor kearah kanan sebesar 2 deratat. Sedangkan aturan untuk mengarahkan dudukan motor kearah bawah sebesar 2 derajat adalah mengantisipasi dari efek high wing yang menyebabkan kecenderungan pesawat untuk nose up. Kedua parameter tersebut disebut juga dengan motor thrust angle.


No comments:

Post a Comment